Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالقُرْاَنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
“Al Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu.” (HR. Muslim no. 223)
Hafizh As-Suyuthi rahimahullah berkata: “Seseorang akan mendapatkan manfaat dari Al-Quran bila membaca dan beramal dengannya, namun bila ia tidak mengamalkannya, maka Al-Quran akan menjadi bumerang/musuh baginya”. (Quut Al-Mughtadzi ‘Ala Jaami’ At-Tirmidzi: 2/947)
Tugas kita dengan Al-Quran:
- Membaca
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
- Tadabbur
Surat Muhammad Ayat 24
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ
Artinya: Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah juga berkata: “Al-Quran turun (ke dunia) untuk di-tadabburi (dihayati maknanya) dan diamalkan”. (Madaarij Al-Saalikin (1/451)
- Mengamalkannya
Amalan dan akhlak al-Quran inilah yang dicontohkan oleh Nabi kita di hadapan para sahabat dan seluruh umatnya, sebagaimana dalam ucapan Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya akhlak Nabiyullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- adalah Al-Quran”.
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Makna akhlak Nabi adalah Al-Quran yaitu bahwa beliau beramal dengan Al-Quran, tidak melewati batasan dan aturannya, beradab dengan adab-adab yang diperintahkannya, mengambil ibrah dari perumpamaan dan kisah-kisahnya, serta tadabbur (atas ayat-ayatnya) dan membacanya dengan baik…”. (Syarah Shahih Muslim: 6/26)
Tinggalkan Komentar