Sebentar lagi kita akan memasuki bulan ampunan (syahrul maghfirah), bulan diturunkannya Al Quran (unzila fihil quran), syahrul mubarak karena terdapat kebaikan dan keberkahan yang banyak. Maka kita sebagai seorang mukmin seyogyanya menyambut dengan bahagia dan riang gembira. Karena selama bulan romadhan pintu neraka ditutup, pintu surga dibuka.. di bulan romadhan juga kita dapat mendapat kenikmatan yaitu nikmat berbuka dan nikmat melihat Allah kelak
Dibulan romadhan, Allah banyak sekali memberikan ampunan dan Allah menaikkan pahala, puncaknya ialah terdapat malam yang lebih baik dar 1000 bulan yaitu malam lailatul qadar, maka bagaimana mungkin kita sebagai orang beriman tidak senang dengan rahmat dan karunia Allah yang begitu luas di bulan romadhan.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang pertama niat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah,” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
Semua amal perbuatan tergantung niat. Mari kita renungi, untuk apa kita berpuasa? Jangan sampai niat kita berpuasa hanya untuk mendapat dunia seperti kesehatan, hadiah dari orang lain, atau meminta kedududukan dimata manusia. Hal ini tidak benar, karena apabila niatnya hanya untuk dunia, maka dunia saja yang ia dapatkan. yang benar niatnya ialah untuk Allah dengan iman dan ihtisab, sebagaimana sabda nabi
Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 2014).
Iman itu karena memang kita sudah diperintahkan oleh Allah dalam QS Al baqorh ayat 183
Yang kedua, mari kita isi hari hari puasa dengan kebaikan dan amal sholeh.
Nabi Muhammad saw bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إلَّا السَّهَرُ
Artinya, “Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja.” (An Nasai)
Jangan sampai hanya lahiriah yang berpuasa, namun sisi batiniah kita tidak dijaga. Kita sudah menahan makan dan minum, namun mulut tidak menahan dari pembicaraan kotor dsb. akhirnya kita tidak mendapat pahala puasa nauzubillah
Yang ketiga, penting bagi kita mengetahui tujuan puasa yaitu la’allakum tattaqun
Jadi puasa adalah kendaraan agar kita menjadi pribadi yang bertakwa, oleh karena itu di 10 malam terakhir kita dianjurkan itikaf, merenungi kesalahan, muhasabah, bagaimana dengan puasa selama bulan romdhan kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kaafah dalam menjalankan syariat islam dan lebih bertakwa hati kita.