oleh : Akbar Zainuddin MM.MJW.
Pada malam yang tenang, ketika rembulan menghiasi langit ditemani oleh bintang-bintang yang bersinar terang. Pada malam Jum’at, 9 Maret 2023 M bertepatan dengan 17 Sya’ban 1444 H, setelah melakukan sholat Isya berjamaah seluruh santri Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis berkumpul di dalam Masjid yang penuh dengan barokah.
Kali ini, Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis kedatangan tamu istimewa, beliau bernama Ustadz Akbar Zainudin MM. MJW. Beliau adalah kelahiran Banyumas dan salah satu alumni Pondok Pesantren Modern Gontor. Beliau juga merupakan seorang trainer dan motivator serta jurnalis dan salah satu buku terkenalnya yaitu MAN JADDA WAJADA.
Kalimat MAN JADDA WAJADA berasal dari kata-kata mutiara Arab yang biasa diajarkan di berbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia yang memiliki arti SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH AKAN BERHASIL. Diawal acara, Ustadz Akbar memperkenalkan diri lalu memberikan beberapa cara agar para santri semakin betah di Pondok. Diantaranya sebagai berikut:
Ustadz Akbar menegaskan bahwa niat yang kuat merupakan salah satu cara agar para santri betah di Pondok. Oleh sebab itu, beliau memberikan beberapa kalimat motivasi kepada seluruh santri , agar dapat meningkatkan tekad untuk semangat belajar.
Para santri harus mengetahui apa saja skil/kemampuan yang terpendam di dalam diri. Mereka harus dapat mengeluarkannya dengan cara mengikuti berbagai kegiatan khusus di Pesanren seperti extrakulikuler.
Semua santri harus mempunyai tujuan hidup untuk masa depan yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Santri tidak boleh takut untuk bermimpi, karena jika tidak mereka tidak bisa menjadi generasi khalifah selanjutnya di muka bumi ini.
Setelah selesai memberikan beberapa kalimat penyemangat, Ustadz Akbar langsung menuju ke intinya yaitu menjelaskan 8 kunci sukses santriwan-santriwati yang terinspirasi dari kalimat MAN JADDA WAJADA. Berikut merukan penjabaran tentang penjelasannya:
Santri harus memiliki motivasi yang kuat agar tidak mudah menyerah ketika belajar di dalam Pondok. Berikut beberapa motivasi yang dapat ditanamkan ke dalam jiwa para santri:
2. Awali hari dengan semangat
Ketika bangun pagi carilah yang dapat membangkitkan semangat seperti olahraga, hobi, beribadah dll. Hindari diri dari sifat negative 5M:
3. Nyali dan berani bermimpi hebat
Cara untuk mendapatkan impian yaitu:
4. jiddun wajtihadun (belajar dengan giat)
Berikut yang dinamakan Jiddun Wajtihadun:
5. Aktif di kegiatan pesantren
Setiap kegiatan adalah pendidikan.
Kegiatan mengajari kita terampil.
Tekuni sampai benar-benar mahir.
Orang yang aktif akan lebih mudah untuk sukses.
6. Disiplin pantang menyerah
Disiplin artinya mengikuti aturan.
Sukses dibangun dengan disiplin tinggi.
Hadapi semua tantangan.
Tidak betah, coba lagi,
7. Do’a dan Hindari maksiat
Ilmu itu cahaya, tidak masuk kepada yang berbuat maksiat.
Berdo’a, mendekat kepada Allah.
8. Amalan mempercepat sukses
Penting untuk dicatat, manfaat tahajud baru akan dirasa jika anda benar-benar melaksanakannya dengan teratur hingga menjadi kebiasaan anda yang tidak bisa anda tinggalkan sekalipun. Jika anda teratur melakukannya, berarti anda adalah orang yang berkemauan kuat. Anda bisa melawan diri sendiri, lalu rela meninggalkan kenyamanan tidur di kasur. Kemudian anda mengumpulkan kesadaran anda dengan berwudlu. Sensasinya akan lebih menantang jika anda tinggal di daerah dingin. Apresiasi lebih untuk mental anda jika anda tetap berwudlu dengan air sedingin es. Setelah anda menyegarkan diri, anda sholat (bermeditasi). Menenangkan diri, merendahkan diri serendah-rendahnya dihadapan Yang Maha Agung. Lalu anda berdoa atas apa yang anda inginkan. Dalam posisi terstabil jiwa anda, anda memfokuskan apa yang benar-benar anda inginkan di dunia ini.
Jadi intinya, jika sholat tahajud dilaksanakan dengan teratur (istiqomah), anda akan mendapat dampak langsung dari mental anda yang terlatih untuk meninggalkan kenyamanan dan fokus pada apa yang anda inginkan (yang selanjutnya anda butuhkan untuk sukses). Tapi sekali lagi, harus teratur. Ketika kita mencobanya untuk pertama kedua kali, kekuatan yang muncul sebagian berasal dari perasaan excited yang sifatnya sementara. Seminggu kemudian bisa jadi kita bosan tahajud, tapi kalau terus dilawan kebosanannya, disitulah kita mendapat kekuatan. Begitulah cara kerja istiqomah. Satu amal istiqomah memang lebih mulia dari seribu karomah.
2. Sholat Dhuha
3. Menghormati guru
Cara menghormati guru
4. Lebih berbakti kepada orang tua
Mendidik dari kecil hingga sekarang
Berjuang mati-matian untuk kita
Menyayangi kita lebih dari siapapun
Kunci sukses adalah kebahagiaan orang tua
Kami sangat senang ketika mengikuti kegiatan ini, karena disamping materi sang motivator juga memberikan permainan yang tak kalah hebohnya.
Diakhir-akhir penghujung acara, kami diminta untuk menutup mata dan konsentrasi dengan mendengarkan perkataan sang motivator. Lama-kelamaan buaian air mata menetes satu per satu, yang tak bisa kami bendung. Karena sang motivator menceritakan tentang perjuangan orangtua kita yang sungguh sangat luar biasa.
Akhirnya, selesai sudah acara ini, kami berharap beliau dapat kembali ke pondok ini, karena kami rindu gaya bicaranya, materinya, yang sungguh sangat memukau. Terima kasih, semoga beliau selalu dilindungi oleh Allah SWT dari segala macam marabahaya.
Pembicara : Al-Ustadz Anwarusysyamsi Alfarozy.MM
Penulis : Rizki Dwi Baybakti
Birru Elbari
Foto : Nawal Huda Alaudin
Supervisi : Al-Ustadz Moh. Faza Khoirunas
”’
Tinggalkan Komentar